RC-Model yang menggunakan "Electric
Power" sudah tidak mungkin terlepas dari kebutuhan charger yang baik.
Dulu sekali (mungkin sekitar 10 thn yang lalu ==>wah, wah lama
sekali ya?) saya membuat charger rakitan sendiri dengan arus yang dapat
diatur secara manual dan dapat digunakan hanya untuk men-charge baterai
NiCd atau NiMH. Banyak kekurangan dari charger ini, antara lain adalah
bahwa arus akan diberikan secara terus-menerus tanpa memperdulikan
kondisi arus dan tegangan baterai setelah beberapa lama process
charging. Berikutnya adalah ketika saya menggunakan chrarger merk
"Groupner 6E" yang pada prinsipnya hampir sama dengan charger
"self-made" saya. Kelebihan dari charger ini adalah bahwa arusnya bisa
sedikit lebih tinggi dari charger rakitan dengan membuat hubungan paralel pada masing2 outputnya. Baru ketika saya menggunakan
"APEX-Sigma" charger arus pengisian dapat diatur lebih baik dan
tegangan + arus baterai dapat dimonitor selama pengisian melalui
LCD-display (dapat dilihat lagi di "My 2002 Diary").
APEX-Sigma mempunyai banyak kelebihan dibandingkan charger saya yang
terdahulu, terutam karena sudah menggunakan sistem komputer dan
"simple" software
didalamnya dan juga "peak-detector" untuk menghidari "over-charging".
Namun masih ada beberapa kekurangan, bahwa option/pilihan untuk proces
charging menggunakan softwarenya tidak ada, selain itu charger ini juga
masih hanya dapat digunakan untuk baterai tipe NiCd dan NiMH saja.
Mengingat kemajuan teknologi baterai, sudah tidak bisa dihindarkan lagi
bahwa Lithium baterai menjadi prioritas untuk digunakan pada model RC,
sebab dengan berat (dan tegangan) yang sama, kapasitasnya bisa 2
sampai 3x baterai NiCd/NiMH. Ini tentu sangat menguntungkan karena
lamanya model heli atau pesawat dapat terbang sangat tergantung dari
kapasitas dan berat baterai yang dibawa
.Contoh dari Lithium Polymer (LiPo) baterai dengan kapasitas 2200mAh.
Baterai
jenis ini agak sedikit berbeda penanganannya dibandingkan NiCd atau
NiMH, terutama baterai ini tidak boleh tegangannya turun dibawah
standar yang telah ditentukan (dibawah 3V) yang berakibat pada kerusakan baterai.
Kondisi bateraipun sebaiknya sekitar 40% (pada saat digunakan) dan lalu
di charge lagi, berbeda dengan tipe NiCd/NiMH yang umum digunakan
sampai "agak" habis sebelum di charger ulang untuk menghindari
"memory-effect". Mengenai penanganan baterai LiPo lebih detail dapat rekan2 lihat di "Hal-Hal Lainnya", sedangkan halaman ini akan lebih konsentrasi pada jenis chargernya.
Well....sekarang saya coba cari charger dengan kriteria sebagai berikut :
- Bisa charger NiCd, NiMH dan Li (atau yang lainnya juga kalau mungkin)
- Kemampuan balance charging untuk Li baterai sudah terintegrasi (jika mungkin)
- Punya sistem internal komputer yang cukup baik (it's a "must")
- Dual power, artinya dapat dipakai dengan tegangan 12V dan 220V
- Jika mungkin, tegangan dan arus baterai bisa dimonitor di PC untuk analisa lebih lanjut.
Setelah
menganalisa berbagai merk charger beserta kemampuannya, akhirnya saya
putuskan untuk membeli "BANTAM" e-Station BC6 charger, yang pada saat
ini (January 2009) merupakan salah satu "High-End" charger untuk di kelas 5A.
Operating Voltage: | DC 11~18 volts - AC 100~240V |
Charge/discharge Power: | Max 50/5W |
NiCd/MH: | 1~15 cells |
LiIo/LiPo/LiFe: | 1~6 series |
Pb: | 2~20V |
Charge Current: | 0.1 to 5.0A |
Discharge Current: | 0.1 to 1.0A |
No. of Cycles: | 1 to 5 times |
Battery Data Memories: | up to 5 data |
Weight: | 960grams |
Dimensions: | 160mm x120mm x40mm |
Charger ini mempunyai semua kriteria yang saya inginkan, bahkan software yang digunakannya pun sangat baik dangan banyaknya "options" untuk berbagai macam jenis baterai. Spesifikasi dari BC6 dapat kita lihat di tabel sebelah ini; berarti diluar dari yang saya harapakan BC6 juga mampu untuk digunakan pada jenis baterai Lilo dan Life. Biasanya untuk model RC kita menggunakan LiPo, tapi sudah ada issue bahwa baterai jenis LiFe (seperti Lithium iron phosphate <=>A123) akan mendominasi jenis baterai Lithium karena adanya beberapa keuntungan dibandingkan dengan LiPo (lebih tahan lama, tidak mudah overload/rusak), jadi terlepas dari isue ini benar atau tidak (sepertinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut), saya mungkin nantinya juga tidak perlu membeli charger baru lagi BC6 juga bisa dipakai untuk charge Pb dan tentu saja NiCd/NiMH. Kualitas dari bentuk "body"-nya juga bagus dan sangat kokoh/kuat. Perbedaan charger ini dengan charger LiPo pada umumya adalah tidak adanya kipas kecil /colling fan, yang akan berputar ketika charger menjadi panas pada saat penggunaannya. BC6 menggunakan sistem komputer yang cukup "canggih" untuk mengatur rangkaian elektroniknya sehingga tidak akan ada panas yang berlebihan dan tidak memerlukan "cooling-fan" lagi (=>body charger juga digunakan sebagai penyerap panas). Sebagai perbandingan, cooling fan APEX charger ada 2, satu di charger-nya dan yang lain di power supply-nya, dan agak berisik ketika kedua fan ini aktif..
Menarik
adalah informasi yang dapat kita lihat pada saat proses pengisian
bateriai. Pada model APEX charger, hanya tegangan, arus output dan
arus di baterai saja yang dapat dimonitor (masing2 informasi tidak dapat
dilihat secara bersamaan, tapi bergantian dengan menggunakan "switch").
Dengan BC6, semua informasi dapat dilihat secara bersamaan di
displaynya, serta waktu, jenis baterai yang lagi diisi dan "mode"-nya
(Charge or Discharge). Selain itu dengan menekan tombol "Dec/Inc"
informasi tambahan juga dapat dilihat selama pengisian :
Beberapa extra option yang cukup menarik pada BC6 juga adalah sbb:
- Tegangan (Voltage) akhir jika pengisian sudah selesai
- Cut-Off Point yang sebelumnya telah di setting (untuk mencegah overloading)
- Safety Timer juga yang sudah di set sebelumnya (untuk mencegah overloading)
- Status external connector (USB to computer or temperature sensor cable)
- Status dari temperatur baterai (harus menggunakan tambahan temperature sensor cable)
- Status tegangan power supply (penting untuk dimonitor jika menggunakan aki mobil)
- Tegangan masing2 baterai jika menggunakan "balance" kabel pada saat pengisian Lithum baterai.
Beberapa extra option yang cukup menarik pada BC6 juga adalah sbb:
- Pada saat "charging" maupun "discharging" BC6 mempunyai pilihan "Auto" yang akan mengatur arus baterai secara otomatis. Terutama untuk pengisian Lithium baterai ini sangat menguntungkan karena dapat menghindari "overcharging" yang berakibat pada "explosion" pada kesalahan pemakai.
- Mempunyai mode tambahan "Fast" dan "Storage" yang dapat digunakan jika Li baterai ingin di charge secara cepat atau mau disimpan cukup lama. Baterai akan dikondisikan sedemikian rupa sehingga tetap dalam kondisi bagus.
- Khusus untuk pengisian NiCd/NiMH charger ini menggunakan prinsip "Delta Peak Sensitivity" dan Auto Charge Current Limit, Capacity Limit, Temperatur Limit (dengan option cable sensor) dan Processing Time Limit dapat diatur (di set) sesuai dengan kebutuhan.
- Charger juga dapat menyimpan sampai 5 jenis baterai data (memory function)
- Karakteristik dari baterai sekarang dapat dianalisa dengan mudah menggunakan software (e-Station for Windows) yang tersedia.
Gambar
diatas memperlihatkan beberapa mode pilihan yang dapat di "akses"
dengan menekan "Program/Select". Sekarang baru kita dapat lihat kenapa
BC6 marupakan salah satu charger terbaik saat ini, fasilitas setting
manual yang begitu banyak (bagaikan sebuah komputer kecil) untuk
men-charge berbagai macam baterai. Gambar atas dikanan memperlihatkan
kemungkinan untuk membuat balance kabel sendiri yang dapat dikoneksi ke
BC6 melalui "port"-nya. Salah satu fasilitas yang sangat baik pada
charger ini adalah "feedback-system" ketika kita mau mulai start untuk
charging. Artinya, semua parameter setelah di set di komputer dan
baterai telah terhubung, maka pada saat kita menekan tombol enter, maka
charger akan mengecek lagi semua kesesuaian parameter yang telah di set
sebelumnya dengan kondisi baterai, jika ini tidak sesuai, maka charger
tidak akan beroperasi. Kemampuan ini tentunya sangat menguntungkan,
karena ada cerita seseorang yang ingin charging 3S baterai, tapi
charger tsb salah mengenali dengan 4S baterai, maka ini bisa
sangat berbahaya!! (arus charger lebih besar dari kapasitas
baterainya). BC6 memberikain cukup lengkap informasi (pada displaynya)
jika memang ada kesalahan/error pada saat "enter' ditekan :
- REVERSE POLARITY = hubungan baterainya terbalik
- CONNECTION BREAK = hubungan ke baterai terputus
- SHORT ERR = ada hubungan pendek di "Output"
- INPUT VOL ERR = tegangan power supply (atau aki) turun di bawah limit yang sebelumnya telah ditentukan
- VOL SELECT ERR = setting tegangan untuk Li-baterai tidak sesuai dengan baterai yang terkoneksi
- BREAK DOWN = ada sesuatu masalah yang mengakibatkan charger berhenti bekerja
- BATTERY CHECK LOW VOLTAGE = komputer menemukan bahwa setting baterai Li terlalu rendah dan tidak sesuai dengan baterainya
- BATTERY CHECK HIGH VOLTAGE = kebalikannya..
- BATTERY VOLTAGE CELL TOO LOW = tegangan salah satu baterai Li dalam paket terlalu rendah
- BATTERY VOLTAGE CELL TOO HIGH = kebalikannya..
- BATTERY VOL ERR CELL CONNECT = ada konektor baterai yang jelek (mungkin terlepas) pada salah satu Li baterai di dalam paket
- TEMP OVER ERR = temperatur internal charger terlalu tinggi (charger perlu didinginkan)
- CONTROL FAILURE = problem pada charger (unit perlu direparasi).
Mengenai
process untuk charging NiCd/NiMH baterai, mungkin rekan-rekan ada yang
bertanya, apa maksudnya "Delta-Peak" (voltage) sensitivity? "Delta"
disini mungkin dapat diartikan suatu "perubahan". Pada saat baterai di
charge kita dapat melihat kenaikan tegangan baterai secara teratur dan
charger yang menggunakan sistem ini akan memonitor kenaikan tegangan
tersebut secara terus menerus dan menentukan puncaknya (peak). Pada
saat tegangan baterai mencapai puncaknya (peak point), tegangan
(V) setelah itu akan turun sedikit demi sedikit ataupun baterai
akan mulai kehilangan teganggannya (voltage). Charger akan mencari dan
mendeteksi sedikit penurunan tegangan di "Peak-Voltage", yang artinya
bahwa baterai telah terisi penuh. "Delta-Peak" sesitivity dapat diatur
secara manual pada charger ini , dengan nilai efektif 5 sampai 20mV
/cel-nya. Jika nilai yang di set terlalu tinggi, maka akan membuat
charger menjadi kurang sensitif (bahaya overload), sedangkan
sebaliknya, nilai yang terlalu rendah membuat charger menjadi terlalu
sensitif (kondisi baterai tidak penuh pada saat proses berakhir). BC6
dapat di set utk kondisi "Default" jika kita ragu2, tapi dengan
pengalaman charging NiCd/NiMH, manual setting akan menghasilkan hasil
charging yang lebih optimal.
Cukup dengan teori, lalu bagaimana dengan prakteknya? Dibawah ini adalah charging pertama yang saya lakukan :
Paket charger lengkap berikut "accesoriesnya". Cukup ringan juga charger ini walaupun didalamnya terdapat 5A power supply.
Hubungkan semua koneksi dengan benar, terutama dapat dilihat pula "USB" kabel yang terhubung dengan komputer.
Baterai NiCd (7.2 V, 1900 mAh) saya letakkan agak jauh dikanan. Setelah semuanya "ready" charger dapat di "on".
Saya berencana untuk men-"discharge" dulu baterai ini karena sudah agak lama tidak dipakai. Setting untuk 6 baterai dengan cut-off level sekitar 0.85 V adalah 5.1 V dan dengan maximal arus "discharge" sebesar 1 A(max. spec dari BC6). Setelah semua parameter di set, tombol start ditekan selama 3 detik (untuk mulai discharge). Grafik di monitor (e-Station for Windows) langsung menunjukkan arus dan tegangan selama prosess ini (diupdate setiap 1 detik).
Arus keluaran dapat dikontrol selama prosess ini (0.8 A) dan juga turunnya tegangan baterai secara perlahan. Di grafik dapat dilihat bahwa maximum discharge rate adalah 0.8 A dan ini sangat jauh berbeda jika kita sedang menggunakan baterai pada model rc (bisa 50 A!!). Mungkin ini adalah salah satu kelemahan BC6, namun dengan arus yang tidak begitu besar kita dapat lebih mudah menganalisa tegangan baterai selama proses "discharge" berlangsung.
.
Sama dengan proses "discharge", pengisian baterai (charging) juga memerlukan setting awal di charger. Saya set agar komputer bekerja secara manual ("Man") dan arus yang diberikan adalah 1.9 A, sama dengan kapasitas baterai NiCd-nya.
Charger juga dapat di set secara automatis (Aut) dengan batasan arus yang diperbolehkan (saya set 1.5 A). Saya tetap memilih opsi "manual" karena ingin mencoba "fast-charge" pada baterai tersebut. Grafik dikanan memperlihatkan arus pada baterai yang secara linier naik (increase) karena di supply oleh charger.
Cukup dengan teori, lalu bagaimana dengan prakteknya? Dibawah ini adalah charging pertama yang saya lakukan :
Paket charger lengkap berikut "accesoriesnya". Cukup ringan juga charger ini walaupun didalamnya terdapat 5A power supply.
Hubungkan semua koneksi dengan benar, terutama dapat dilihat pula "USB" kabel yang terhubung dengan komputer.
Baterai NiCd (7.2 V, 1900 mAh) saya letakkan agak jauh dikanan. Setelah semuanya "ready" charger dapat di "on".
Saya berencana untuk men-"discharge" dulu baterai ini karena sudah agak lama tidak dipakai. Setting untuk 6 baterai dengan cut-off level sekitar 0.85 V adalah 5.1 V dan dengan maximal arus "discharge" sebesar 1 A(max. spec dari BC6). Setelah semua parameter di set, tombol start ditekan selama 3 detik (untuk mulai discharge). Grafik di monitor (e-Station for Windows) langsung menunjukkan arus dan tegangan selama prosess ini (diupdate setiap 1 detik).
Arus keluaran dapat dikontrol selama prosess ini (0.8 A) dan juga turunnya tegangan baterai secara perlahan. Di grafik dapat dilihat bahwa maximum discharge rate adalah 0.8 A dan ini sangat jauh berbeda jika kita sedang menggunakan baterai pada model rc (bisa 50 A!!). Mungkin ini adalah salah satu kelemahan BC6, namun dengan arus yang tidak begitu besar kita dapat lebih mudah menganalisa tegangan baterai selama proses "discharge" berlangsung.
.
Sama dengan proses "discharge", pengisian baterai (charging) juga memerlukan setting awal di charger. Saya set agar komputer bekerja secara manual ("Man") dan arus yang diberikan adalah 1.9 A, sama dengan kapasitas baterai NiCd-nya.
Charger juga dapat di set secara automatis (Aut) dengan batasan arus yang diperbolehkan (saya set 1.5 A). Saya tetap memilih opsi "manual" karena ingin mencoba "fast-charge" pada baterai tersebut. Grafik dikanan memperlihatkan arus pada baterai yang secara linier naik (increase) karena di supply oleh charger.
Graph
diatas ini memperlihatkan betapa cepat charger men-"discharge" baterai
(sekitar 5 menit) hanya dengan arus sebesar 0.5 A (terlihat di grafik
-0.5 A, karena ini adalah proses "discharging"). Ini disebabkan karena
baterai sudah cukup lama disimpan dan tentunya kapasitas baterai
juga sudah turun. Penting disini adalah bahwa charger "Stop"
bekerja pada tegangan yang telah ditentukan sebelumnya (5.1 V).
Lebih
menarik tentunya proses "charging". Ini saya ambil grafik pada 10 menit
pertama proses berjalan. Arus ke baterai akan diberi sedikit "pulse"
sehingga tegangan di baterai dapat kesempatan untuk menjadi "stabil"
lagi (stabilize).Selama periode ini (sangat singkat) polarisasi
baterai/cell akan turun.
Untuk
analisa lebih "detail", saya juga coba menggunakan program yang
dikembangkan oleh "LogView". Diatas adalah grafik dari 36 menit
pertama charging (0.5 A) dengan menggunakan baterai yang sama (mode "manual").
BC6 lalu di set pada mode "auto". Grafik diatas menunjukkan 7 menit pertama proses charging dengan arus 1 A.
Paket
LiPo baterai yang saya beli belum sempat di "charge" saat ini karenai
akan saya lakukan pada saat mau "take-off" lagi nanti. Bagaimana dengan
hasil charge LiPo-nya, akan saya beritakan lebih lanjut, please wait
for a moment...
Kesimpulan :
Charge baterai menggunakan BC6 adalah
sangat menarik dan menyenangkan. Selain opsi-nya yang lengkap, analisa
dari karakteristik setiap baterai dapat kita lakukan menggunakan
software-nya. Nasihat saya, jika memang
model electric RC adalah yang menjadi prioritas, maka sebaiknya anda
menyediakan charger yang cukup baik terutama dalam segi kualitasnya
seperti e-Station BC6 ini. Sebaiknya jangan membeli charger LiPo
"asal-asalan" atau yang penting murah meriah. Ingat bahwa charger yang
bagus dapat anda gunakan dalam jangka panjang dan kita akan merasa
lebih aman menggunakannya (safety first), ini terutama berhubungan
dengan charging LiPo baterai. Sebelum memutuskan untuk membeli Lithum
charger, anda dapat mencari "review-nya" di internet dari para pemakai
charger tsb dan hati2 terhadap charger "cloning" (tiruan, mirip dgn
merk yang berbeda) yang kualitasnya tidak bisa dijamin. Dengan charger
yang baik, baterai pesawat akan lebih awet, waktu
terbangnyapun akan lebih lama. Tentu saja kualitas dari baterainya
(terutama LiPo) harus baik pula. Ingat bahwa charger yang
bermasalah dapat merusak baterai (khususnya Lipo) dan kualitas
baterai yang
bermasalah dapat merusak ESC (Electronic Speed Control) anda..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar