
Setelah berenang atau menyelam, burung
pecuk ular harus mengeringkan dulu tubuhnya, sebab mereka tidak akan
bisa terbang kalau sayapnya dalam keadaan basah. Sarang berupa tumpukan
ranting pada pohon tinggi dekat pantai. Telur berwarna keputih-putihan,
jumlah 2 sampai 4 butir. Berbiak bulan Desember-Maret, Maret-Juni.
Bentuk lehernya yang panjang
memudahkan burung ini menangkap ikan di sungai. Selain ikan, burung
pecuk ular ini juga memangsa berbagai hewan air seperti katak, kadal air
dan sejenisnya. Burung ini juga mampu menyelam hingga kedalaman sampai
200 meter di bawah air. Lamanya mereka menyelam tergantung sejauh mana
mangsa ditemukan. Biasanya berkisar antara beberapa menit sampai satu
jam! Mangsa yang didapat tidak langsung ditelan melainkan
dikibas-kibaskan dulu sampai tak berdaya, baru dikunyah.
Sebagian pengamat burung
menyebutnya sebagai Oriental Darter karena memang hanya berada di daerah
Asia, terutama India, Filipina, Indonesia dan Thailand. Di Indonesia
burung pecuk ular bisa dijumpai di Jawa (pulau Rambut, gugusan kepulauan
Seribu), Sulawesi, Kalimantan (Kawasan Taman Nasional Betun Kerihun -
TNBK) dan sebagian Sumatera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar