Senin, 02 Januari 2012

26 pulau di indonesia telah hilang

Kerusakan lingkungan, terutama  akibat penambangan pasir laut dan abrasi dianggap sebagai biang keladi lenyapnya secara fisik 26 pulau di Indonesia.  Dari 17.506 pulau, kini jumlahnya melorot  menjadi 17.480 pulau. Data ini dihimpun oleh Departemen  Kelautan dan Perikanan, yang  masih terus melakukan pendataan dan akan selesai dirangkum tahun 2009 mendatang.  

Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Departemen Kelautan dan Perikanan, Saut Hutagalung mengatakan paling banyak terjadi di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau.„Karena ada penambangan pasir di pesisir jadi pulau-pulau kita hilang. Kita harus melaporkannya kepada PBB. Kita lakukan inventarisasi dan survey, yaitu posisi koordinat dan nama-namanya sesuai dengan standar PBB.  Kita baru selesai 4891 pulau di 14 provinsi yang diinventarisir dan dilaporkan ke konferensi PBB, Agustus 2007 lalu di New York.“

Hilangnya pulau-pulau ini semakin kentara  sejak  8 tahunan lalu, pada saat penambangan pasir laut semakin marak.“Penambangan pasir laut illegal sudah berlangsung duapuluhan tahun lebih, namun kita baru menyadari kerusakan lingkungan dan ekosistem, secara khusus tujuh hingga delapan tahun lalu. Meskipun sebelumnya sudah banyak orang yang mengatakan banyak kepulauan kita yang  mengalami kerusakan.”

Yang menjadi kekhawatiran Departemen Kelautan dan Perikanan adalah jumlah pulau yang hilang diperkirakan semakin menjadi dengan adanya  perubahan iklim.  Diperkirakan hingga tahun 2030,  akan hilang sekitar 2000 an pulau di Indonesia, bila tidak dilakukan pencegahan sedini mungkin.  Kembali Hutagalung: “Pemanasan global telah mengakibatkan kenaikan air laut. Di Jakarta saja 5 hinga 8 milimeter tiap tahunnya. Ini serius untuk masa depan. Diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan 25 tahun ke depan lah, lebih dari 2000 pulau yang akan tenggelam.“

Departemen Kelautan dan Perikanan menyatakan perlindungan laut juga merupakan faktor penting dalam memperlambat perubahan iklim. Apalagi, terumbu karang, padang lamun, dan biota laut lainnya dapat menyerap karbondioksida sebanyak 246 juta ton per tahun. Untuk itu, Departemen Kelautan dan Perikanan akan mengupayakan bantuan perlindungan kelautan Indonesia dalam Konferensi Iklim Internasional yang akan berlangsung di Bali Desember mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar