Burung Kasuari merupakan burung besar
yang indah menawan. Namun dibalik keindahan burung Kasuari mempunyai
sifat yang agresif dan cenderung galak jika diganggu. Burung bergrnus
Casuarius ini sangat galak dan pemarah dan tidak segan-segan mengejar
‘korban’ atau para pengganggunya. Karenanya di kebun binatangpun,
Kasuari tidak dibiarkan berkeliaran bebas. Bahkan konon, The Guinnes Book of Records
memasukkan burung Kasuari sebagai burung paling berbahaya di dunia.
Meski untuk rekor ini saya belum dapat melakukan verifikasi ke situs The Guinness Book of Records.
Kasuari merupakan burung endemik yang hanya hidup di pulau Papua dan sekitarnya, kecuali Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius) yang dapat juga ditemukan di benua Australia bagian timur laut. Dalam bahasa Inggris, Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius) disebut (Southern Cassowary), Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus) disebut (Northern Cassowary) dan Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti) disebut sebagai (Dwarf Cassowary).
Ciri-ciri dan Tingkah Laku. Burung Kasuari mempunyai ukuran tubuh yang berukuran sangat besar, kecuali Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti)
yang ukuran tubuhnya lebih kecil. Burung Kasuari tidak dapat terbang.
Burung kasuari dewasa mempunyai tinggi mencapai 170 cm, dan memiliki
bulu berwarna hitam yang keras dan kaku.
Di atas kepalanya Kasuari memiliki tanduk yang tinggi berwarna
kecokelatan. Burung betina serupa dengan burung jantan, dan biasanya
berukuran lebih besar dan lebih dominan.
Kaki burung Kasuari sangat panjang dan
kuat. Kaki ini menjadi senjata utama burung langka dan dilindungi ini.
Kaki burung Kasuari mampu menendang dan merobohkan musuh-musuhnya,
termasuk manusia, hanya dengan sekali tendangan. Mungkin karena
tendangan dan agresifitasnya ini tidak berlebihan jika kemudian The Guinness Book of Records menganugerahinya sebagai burung paling berbahaya di dunia.
Pada Kasuari Gelambir Ganda terdapat dua
buah gelambir berwarna merah pada lehernya dengan kulit leher berwarna
biru.. Sedangkan pada Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus), sesuai namanya hanya mempunyai satu gelambir.
Burung Kasuari yang termasuk satwa yang dilindungi
dari keounahan ini memakan buah-buahan yang jatuh dari pohonnya. Burung
Kasuari biasa hidup sendiri, dan berpasangan hanya pada saat musim
kawin saja. Anak burung dierami oleh Kasuari jantan.
Meskipun Kasuari memiliki tubuh yang besar, namun ternyata tidak
banyak yang diketahui tentang burung endemik papua ini. Apalagi untuk
spesies Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus) dan Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti).
Habitat dan Penyebaran. Burung Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus) dan Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti) merupakan satwa endemik pulau Papua (Indonesia dan Papua New Guinea), sedangkan Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius)
selain di pulau Papua juga terdapat di pulau Seram (Maluku, Indonesia)
dan Australian bagian timur laut. Burung Kasuari mempunyai habitat di
daerah hutan dataran rendah termasuk di daerah rawa-rawa.
Populasi dan Konservasi.
Populasi burung Kasuari tidak diketahui dengan pasti namun diyakini
dari hari ke hari semakin mengalami penurunan. Karena itu IUCN Redlist
memasukkan burung Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius) dan Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus) dalam status konservasi Vulnerable (Rentan) sejak tahun 1994. Sedang Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti) diberikan status konservasi Near Threatened (Hampir Terancam). Ancaman kepunahan burung Kasuari lebih karena perburuan baik untuk mendpatkan daging, bulu ataupun telurnya.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Aves; Ordo: Struthioniformes; Famili: Casuariidae; Genus: Casuarius; Spesies: Casuarius casuarius, Casuarius unappendiculatus dan Casuarius bennetti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar