Senin, 26 Desember 2011

Indonesia Menjadi Kiblat Tren Busana Muslim Dunia

Jakarta Fashion Week adalah upaya Femina Group untuk memajukan industri mode Indonesia sekaligus menjadikan Jakarta sebagai salah satu pusat mode di Asia.
.
Busana muslim kini memang tak bisa dianggap sepele. Terbukti, dengan pencatatan transaksi luar biasa dari sektor busana muslim di pasar dunia yang mencapai 96 miliar dollar AS atau sekitar Rp 820,799 triliun, tak salah jika Jakarta mencanangkan diri menjadi pusat mode busana muslim dunia.
“Busana muslim kini semakin menarik. Kita mempunyai kelebihan di bidang kreativitas untuk hal ini. Bahan yang kaya, budaya yang beragam, itulah yang membuat Indonesia tak akan kalah saing. Saya rasa, justru dengan batasan anggota tubuh yang diperlihatkan, kreativitas dalam mencipta busana muslim bisa sangat tinggi,” kata Svida Alisjahbana, CEO Femina Group, Jumat (19/8/2011), di Jakarta.
Kreasi indah yang punya daya jual tinggi ini diperlihatkan dalam mini show pada konferensi pers Jakarta Fashion Week 2012 di Canteen, Pacific Place, 18 Agustus 2011. Sembilan perancang dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) memperagakan rancangannya. Mereka adalah Dian Pelangi, Hannie Hananto, Irna Mutiara, Iva Lativah, Jeny Tjahyawati, Lia Afif, Merry Pramono, Najua Yanti, dan Nieta Hidayani.
.
“Yang saya lihat, busana muslim Indonesia sudah pantas bermain dalam tingkat internasional. Kerja keras kami dari tahun ke tahun mulai menuai hasil. Setelah perhelatan Jakarta Fashion Week kemarin, kami menerima tawaran bisnis dari negara-negara tetangga, bahkan hingga ke Timur Tengah,” ungkap Taruna K Kusmayadi, Ketua Umum APPMI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar