Jakarta Fashion Week adalah upaya Femina Group untuk memajukan
industri mode Indonesia sekaligus menjadikan Jakarta sebagai salah satu
pusat mode di Asia.
.
Busana muslim kini memang tak bisa dianggap sepele. Terbukti, dengan
pencatatan transaksi luar biasa dari sektor busana muslim di pasar dunia
yang mencapai 96 miliar dollar AS atau sekitar Rp 820,799 triliun, tak
salah jika Jakarta mencanangkan diri menjadi pusat mode busana muslim
dunia.
“Busana muslim kini semakin menarik. Kita mempunyai kelebihan di
bidang kreativitas untuk hal ini. Bahan yang kaya, budaya yang beragam,
itulah yang membuat Indonesia tak akan kalah saing. Saya rasa, justru
dengan batasan anggota tubuh yang diperlihatkan, kreativitas dalam
mencipta busana muslim bisa sangat tinggi,” kata Svida Alisjahbana, CEO
Femina Group, Jumat (19/8/2011), di Jakarta.
Kreasi indah yang punya daya jual tinggi ini diperlihatkan dalam mini
show pada konferensi pers Jakarta Fashion Week 2012 di Canteen, Pacific
Place, 18 Agustus 2011. Sembilan perancang dari Asosiasi Perancang
Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) memperagakan rancangannya. Mereka
adalah Dian Pelangi, Hannie Hananto, Irna Mutiara, Iva Lativah, Jeny
Tjahyawati, Lia Afif, Merry Pramono, Najua Yanti, dan Nieta Hidayani.
.
“Yang saya lihat, busana muslim Indonesia sudah pantas bermain dalam tingkat internasional. Kerja keras kami dari tahun ke tahun mulai menuai hasil. Setelah perhelatan Jakarta Fashion Week kemarin, kami menerima tawaran bisnis dari negara-negara tetangga, bahkan hingga ke Timur Tengah,” ungkap Taruna K Kusmayadi, Ketua Umum APPMI.
“Yang saya lihat, busana muslim Indonesia sudah pantas bermain dalam tingkat internasional. Kerja keras kami dari tahun ke tahun mulai menuai hasil. Setelah perhelatan Jakarta Fashion Week kemarin, kami menerima tawaran bisnis dari negara-negara tetangga, bahkan hingga ke Timur Tengah,” ungkap Taruna K Kusmayadi, Ketua Umum APPMI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar